Jumat, 18 Februari 2011

Seputar Lebaran

Berkenaan dengan Idul Fitri tentunya merupakan hal yang adatiyyah dalam arti jika to di beri umur panjang setiap tahunnya bisa dijumpa dengan klasifiakasi atau perbedaan penyambutan dimasing2 daerah.

Diantaranya :
1. Temu keluarga yang kita kenal dengan sebutan Hala bihalal,
2. Serba Baru,
3. Ketupat,
4. Jiarah ke makam keluarga,
5. Ucapan selamat,
6. Momen Hiburan,
7. dan yang lainnya.

Tetapi pada dasarnya hasil dari Idul Fitri yaitu momentum dari saum mencetak kita lebih kokoh keimanan atau ketaqwaan kepada Alloh SWT,

Bahasan/makna dari idul fitri:
a. Menerut arti/lugot : Kembali kepada kesucian.
b. Menurut istilah Ulama : Pembelajaran diri kita agar jadi orang yang kembali kepada kesucian dengan melaksanakan perintah Alloh SWT berupa saum Romadlan mencetak orang bertaqorrub dan takut kepada-Nya, hingga tercermin hasil setelah idul fitri akan keimanan atau keyakinan makin kuat, ibadah makin giat, dengan sesama umat berukhuwat, bukti melaksanakan thoat dan menjauhi maksiat (dikutif dari Ianatut-Thilibin).

Memaknai akan manusia; " Benar selalu bukan Malaikat, salah selalu bukan Syetan, tentunya beposisi antara benar dan salah". Motif benar orang tho'at dan motif salah orang ma'siat, potensi hasil diupayakan banyak tho'at dan jauhi ma'siat.

Syariat ditergantungkan pada orangnya, akan nasib manusia dicontohkan:
1. Thoat terjaga dari ma'siat rumusan Rosululloh SAW
2. Sama sekali tidak thoat (kafir). rumusannya Syetan.
3. Tadinya tho'at terus ma'siat rumusan Ulama barsiso.
4. Upayakan Thoat dan jauhi ma'siat rumusan manusia.

Hakikat thoat dan tidaknya seorang manusia takdir Alloh SWT, syariat tergantung kepada manusianya.
Tersirat/tersurat:"Yang meyahudikan, menasronikan atau memajusikan sesorang anak adalah ibu dab bapaknya". Dalam arti kewajiban bagi ayah dan ibu menunjukan anaknya kearah ke islaman, islam dan tidaknya anak rahasiah Alloh SWT, sebagai orang tua berkewajiban menunjukan kearah itu, jika tidak bisa orang tua menunjukan kearah itu ada pengganti yaitu orang yang mengerti tentang agama, orang tua berkewajiban menyerahkan untuk didikan agama pada mereka, orang tua yang membiayainya.
Akan hasil atau tidaknya jadi anak sholeh/sholihah rahasiah Alloh SWT, dengan itu gugur kewajiban akan anak, sementara kewajiban mengarahkan itu hak orang tua.

Jaminan Insan orang thoat masuk surga dan orang ma'siat masuk neraka, akan posisi thoat atau maksiat tidak merubah akan kewahdaniyatan Alloh SWT, mau thoat apa tidak ditergantungkan akan keyakinan insan tersebut, nah dihasil Idul fitri ini tergambar tergambar ucapan do'a diterima segala amal baik dan diampuni segala dosa kita serta merobah diri dari yang thoat makin tahoat dan dari yang ma'asiat jadi thoat.

Semoga dengan sedikit masukan ada manfaatnya. jauhnya klik disini